LATAR BELAKANG
Anak-anak adalah masa depan kita, melihat dan mengamati tumbuh
kembang anak jaman sekarang amat sangat memprihatinkan kita, anak-anak sudah
tidak lagi menghargai orang tua dan gurunya, berani membangkang, tak sopan
bahkan ada yang memukul orang tua dan guru.
Mental dan jiwa anak-anak kita begitu lemah dan rapuh, tidak bisa menyelesaikan
permasalahan sederhana, cepat putus asa bahkan berujung bunuh diri. Mereka
lebih sibuk dengan kesendiriannya menikmati permainan gawai dan tak menghiraukan lingkungan sekitarnya.
Dunia anak yang jauh dari pemahaman kita sebagai Orang tua. Narkoba dan
Narkotika sangat dekat dengan dunia mereka dan kadang berujung kriminalitas dan
kematian.
Masyarakat gotong royong, menyama braya, saling asah, asih asuh sudah jarang ditemukan. Mereka lebih banyak membuat sekat-sekat untuk kepentingan dirinya sendiri, untuk keuntungan dirinya orang lain entah bagaimana keadaannya mereka tak kan peduli. Membangun rumah secara gotong royong sudah tidak ada lagi di masyarakat kita. Saling ngejot (berbagi) antar saudara dan tetangga memberi dan menyuguhkan makanan terbaik di hari-hari tertentu juga sudah jarang ditemukan. Saling tegur sapa sudah langka bahkan antar anak dan orang tua, tali rasa sudah tak ada diantara mereka. Jadi apa lagi yang kita harapkan dari tatanan masyarakat yang sudah buta mata buta hati, yang ada hanyalah menunggu kehancuran saja.
Sekolah, pendidikan dan pelatihan yang berkualitas bagi anak-anak,yang tidak hanya mementingkan nilai akademis begitu susah didapat. Kebanyakan sekolah hanya mengajarkan ilmu dan memaksa berlomba mengejar nilai, pendidikan moral dan budi pekerti yang baik mereka abaikan. Kebanyakan sekolah menciptakan murid yang pintar tapi tidak menciptakan murid yang cerdas. Menciptakan generasi-generasi yang tak berdaulat, generasi yang tergantung apa katanya, apa kata buku, apa kata guru pelajaran. Generasi yang tergantung orang tuanya dan bahkan menjadi generasi bebek yang hanya bisa ikut-ikutan dan tidak punya inisiatif sendiri. Tak salah banyak yang setelah lulus bingung mencari pekerjaan bukanya malah menciptakan lapangan pekerjaan.
Masyarakat sekarang sudah kehilangan jati dirinya, banyak yang lupa akan asal usulnya. Menghargai pusaka, pustaka dan pusara peninggalan leluhur dihina dan dianggap musrik.Keberadaannya hanya menjadi mitos dan dongeng sebelum tidur. Agama asli nusantara sudah tersisih dari bumi kelahirannya sudah tidak menjadi tuan di rumahnya sendiri. Bahasa asli daerah sudah begitu asing bagi generasi muda digantikan istilah-istilah dan bahasa asing yang susah dimengerti dan diucapkan. Suara gamelan dan kidung yang merdu penuh makna sudah tak berdaulat di negeri sendiri diambil dan dimainkan oleh bangsa lain yang lebih menghargainya sebagai budaya adi luhung. Paham ideologi asing begitu mudahnya masuk dan meracuni jiwa generasi muda kita.
Kehidupan beragama juga semakin kehilangan makna, yang ada dimasyarakat hanyalah perlombaan kemegahan sebuah upacarayang sarat akan kepentingan dan gengsi pribadi. Agama dijadikan senjata politik praktis, dijadikan tameng untuk melanggengkan kepentingan dan keuntungan pribadi dan golongan tertentu. Upakara diseragamkan dan dibuat ribet, mahal dan susah dibuat. Umat dibuat bodoh dan melarat oleh sekelompok orang yang mencari keuntungan.
Karena alasan tersebut diatas kami di sahadja dharma yoga berkumpul menyatukan diri dan tali rasa dalam persaudaraan satu
darah yang “mewit saking getih a bumbung”. Belajar bersama-sama bertanggung
jawab pada masa depan menghapus semua kekawatiran tersebut dengan bergotong royong, “sagilik saguluk salunglung sabayantaka, paras paros sarpanaya, saling asah, saling asih, saling asuh”.
Kami di sahadja
dharma yoga setelah kurang lebih 10 tahun
berkumpul menyatukan visi dan misi kami berniat untuk mewujudkannya dalam wadah
yang lebih formal berbadan hukum Yayasan dengan Visi dan
Misi sebagai berikut;
VISI
Membentuk manusia utama (Purusatoma) yang mahardika.
MISI
1. Mencari dan menggalang dana dari donatur untuk membiayai kegiatan dan membangun prasarana Yayasan yaitu; membentuk Lembaga Pendidikan dan latihan sumber daya manusia, membangun fasilitas kesehatan, musium, perpustakaan, pesraman, gedung dan kantor.
2. Mendirikan
prasarana untuk Lembaga Pendidikan Usia Dini (PAUD) dengan
konsep dekat dengan alam dan mengutamakan pendidikan moral dan budi pekerti seperti;
- mengajarkan anak untuk menghargai ibu-bapaknya dengan mencium tangan orang tua saat akan melangkah
pergi, sujud dan membasuh kaki Ibu dan Bapak di saat hari lahirnya.
-mengajarkan bagaimana
menghargai alam seperti melepas burung pada hari lahir di Umanis, membaca dan merawat pustaka di dedinan Paing, Menanam pohon di dedinan Pon, melepas ikan di hari dedinan Wage, memberi cinta kasih pada semua dan sesame di dedinan keliwon.
- Mengajarkan sopan santun dan tata krama saat makan, tata krama saat berbicara
pada orang yang lebih tua, dll.
- Pelajaran lebih banyak dilakukan di ruang terbuka untuk mendidik anak lebih dekat dengan
alam.
- mengenalkan seni dan budaya lokal termasuk berpakaian dan berbahasa daerah yang
baik.
3. Membangun
pusat Pendidikan dan latihan Luar sekolah dan calon tenaga kerja seperti;
- Belajar mengenal jatidiri/sangkan kamulan,
- Mebangun karakter dasar manusia,
- Budi pekerti,
- Melatih tali rasa dan
kerjasama antar tim kerja.
- Spiritual, Meditasi dan Yoga,
- Pelatihan terapi pengobatan,
- Pengenalan Obat-obatan Herbal.
- Pengenalan Pusaka, Pustaka dan Pusara leluhur.
- Pengenalan literatur, aksar adan Bahasa daerah Nusantara seperti perhitungan kalender
Nusantara, wuku, pranatamangsa, Yantra, Tantra dan Mantra.
- Memberikan motivasi,
- Mengadakan Pemondokan/pesraman untuk murid dalam mengisi Liburan sekolah dengan
kegiatan tersebut diatas.
4. Memberikan
pembekalan dan bimbingan untuk pasangan yang akan memasuki Grehasta Asrama
(Perkawinan), memberikan pelayanan upacara; perkawinan, tujuh bulan kandungan, lahir,
ketus pungsed, tiga bulanan, otonan, menek kelih/Ngeraja Swala, Potong gigi, Pengelukatan, Ruwatan
dan ngaben-nyekah ala sahadja dharma yoga.
Memberikan pelatihan yoga, meditasi, inisiasi spiritual dan terapi pengobatan dan rehabilitasi pengguna
obat-obatan terlarang.
5. Membangun tempat pesraman untuk melayani para orang tua/lansia yang akan memasuki tahap Wanaprasta, tempat orang tua mengundurkan diri dari hiruk pikuknya duniawi, melepaskan beban diri dari kekawatiran pada keturun anak, cucu dan menantu, memulai pembekalan diri menuju alam pelepasan.
6. Membangun klinik kesehatan dengan sarana dan prasarananya, tenaga ahli medis dari putra-putri sendiri.
7. Merawat dan melestarikan Pusaka, Pustaka dan Pusara leluhur dengan membangun Musium dan perpustakaan. Mengajarkan dan menanam kecintaan akan tanah air “Dimana bumi dipijak disana langit dijunjung” dengan membangkitkan kembali penggunaan Bahasa dan Sastra daerah Nusantara, menggali melestarikan dan mendokumentasikan ajaran-ajaran luhur bangsa dan kearifan budaya lokal, mengajarkan dan memberi pelatihan cara perawatan Pusaka, keris, tombak dll. Ikut melestarikan peninggalan cagar budaya, prasasti, dll.
8. Mencari, menanam dan melestarikan tanaman langka dan tanaman obat.
9. Menjalankan Dharma Negara dan Agama dengan ikutperan dalam kegiatan sosial, budaya dan kemanusiaan yang sesuai dengan visi Yayasan.
MAKSUD DAN TUJUAN
Semua badan usaha yang bernaung di bawah Yayasan sahadja dharma yoga seperti Lembaga pendidikan, fasilitas kesehatan, balai pelatihan, musium, perpustakaan dll, keuntungannya untuk digunakan kembali dalam menjalankan kegiatan yayasan dan untuk kesejahteraan semua insan yang bernaung dibawah yayasan sahadja dharma yoga. Sehingga nantinya terwujud sebuah tatanan baru yang lebih berdaulat ,mulia dan bermartabat.
Pendiri Yayasan : Insan sahadja dharma yoga
1. Bapak Adhi Rangga Dharmanto
2. Ida Bagus Putu Putra
3. I Wayan Sueda
4. I Komang Gede Triyasa
5. I Wayan Sueta
6. I Made Tasna
7. I Wayan Sunerta
8. I Made Sujana
9. I Made Wiarta
10. I Wayan Wirata
11. I Made Sipo
12. I Wayan Diksa
13. I Made Baker
14. I Made Tistana
15. I Made Sudiana
16. I Wayan Padu
Dewan Pembina :
- Bapak Adhi Rangga Dharmanto
- I Komang Gede Triyasa
- Ida Bagus Putu Putra
Dewan Pengurus :
- Ketua ; I Wayan Sueta
- Sekretaris ; I Wayan Wiarta
- Bendahara ; I Made Tasna
Dewan Pengawas :
- I Wayan Sueda
- I Wayan Padu