10 Awatara Vishnu:
Yadā yadā hi dharmasya glānir bhavati bhārata abhyutthānam adharmasya tadātmanam srjāmy aham paritrānāya sādhūnām vināśāya ca duskrtām dharma samsthāpanarthāya sambavāmi yuge yuge
Manakala kebenaran merosot dan kejahatan merajalela,
pada saat itulah Aku akan turun menjelma ke dunia,
wahai keturunan Bharata (Arjuna).
Untuk menyelamatkan orang-orang saleh
dan membinasakan orang jahat
dan menegakkan kembali kebenaran,
Aku sendiri menjelma dari zaman ke zaman.
pada saat itulah Aku akan turun menjelma ke dunia,
wahai keturunan Bharata (Arjuna).
Untuk menyelamatkan orang-orang saleh
dan membinasakan orang jahat
dan menegakkan kembali kebenaran,
Aku sendiri menjelma dari zaman ke zaman.
10 Awatara Vishnu oleh beberapa kajian dikatakan melambangkan tahapan evolusi mahluk hidup;
Matsya Awatara merupakan lambang bahwa kehidupan pertama terjadi di air. Kurma Awatara menunjukkan perkembangan selanjutnya, yakni munculnya hewan amphibi. Waraha Awatara melambangkan kehidupan selanjutnya terjadi di darat. Narasimha Awatara melambangkan dimulainya evolusi mamalia. Wamana Awatara melambangkan perkembangan makhluk yang disebut manusia namun belum sempurna. Parashurama Awatara, pertapa bersenjata kapak, melambangkan perkembangan manusia di tingkat yang sempurna. Rama Awatara melambangkan peradaban manusia untuk memulai pemerintahan. Krishna Awatara, yang mahir dalam enam puluh empat bidang pengetahuan dan kesenian melambangkan kecakapan manusia di bidang kebudayaan dan memajukan peradaban. Balarama Awatara, Kakak Kresna yang bersenjata alat pembajak sawah, melambangkan peradaban dalam bidang pertanian. Buddha Awatara, yang mendapatkan pencerahan, melambangkan kemajuan sosial manusia.
Matsya Awatara merupakan lambang bahwa kehidupan pertama terjadi di air. Kurma Awatara menunjukkan perkembangan selanjutnya, yakni munculnya hewan amphibi. Waraha Awatara melambangkan kehidupan selanjutnya terjadi di darat. Narasimha Awatara melambangkan dimulainya evolusi mamalia. Wamana Awatara melambangkan perkembangan makhluk yang disebut manusia namun belum sempurna. Parashurama Awatara, pertapa bersenjata kapak, melambangkan perkembangan manusia di tingkat yang sempurna. Rama Awatara melambangkan peradaban manusia untuk memulai pemerintahan. Krishna Awatara, yang mahir dalam enam puluh empat bidang pengetahuan dan kesenian melambangkan kecakapan manusia di bidang kebudayaan dan memajukan peradaban. Balarama Awatara, Kakak Kresna yang bersenjata alat pembajak sawah, melambangkan peradaban dalam bidang pertanian. Buddha Awatara, yang mendapatkan pencerahan, melambangkan kemajuan sosial manusia.
Namun kesepuluh Awatara Vishnu juga bisa melambangkan tahapan kejiwaan manusia;
1. Matsya Awatara (Ikan), seperti bayi tanpa keinginan mengenal hanya insting, tanpa persepsi pikiran. Menagis saat lapar dan haus,
2. Kurma Awatara (Kura-kura), mulai mengenal dualisme sebagai landasan berpikir
3. Waraha Awatara (Babi Hutan), sudah ada keinginan, nafsu dan ego.
4. Narasimha (Manusia berkepala singa), keraguan, dilema diantara dualisme serba setengah setengah
5. Wamana (Orang cebol), idealis, pikiranya sudah mendominan.
6. Parashurama (Pertapa bersenjata Kapak), mulai membuat sekat antara baik-buruk, salah-benar.
7. Rama (Ksatrya memanah), mempertajam pikiran, terarah, manah, meniatkan asa, angan dan akal untuk mewujudkan dg tekad.
8. Krishna, Kebijaksanan, ahli menyiasati cakra kehidupan/dualisme, mementingkan kebutuhan dari pada keinginan, memahami mana hidup dan kehidupan, memutar tapi tak ikut berputar.
9. Budha, Pelepasan…..melepaskan diri dari belenggu duniawi, mengatasi dualisme.
10. Kalki, Mahardika, terlepas dari segala ikatan. kembali ke asal.
The end
1. Matsya Awatara (Ikan), seperti bayi tanpa keinginan mengenal hanya insting, tanpa persepsi pikiran. Menagis saat lapar dan haus,
2. Kurma Awatara (Kura-kura), mulai mengenal dualisme sebagai landasan berpikir
3. Waraha Awatara (Babi Hutan), sudah ada keinginan, nafsu dan ego.
4. Narasimha (Manusia berkepala singa), keraguan, dilema diantara dualisme serba setengah setengah
5. Wamana (Orang cebol), idealis, pikiranya sudah mendominan.
6. Parashurama (Pertapa bersenjata Kapak), mulai membuat sekat antara baik-buruk, salah-benar.
7. Rama (Ksatrya memanah), mempertajam pikiran, terarah, manah, meniatkan asa, angan dan akal untuk mewujudkan dg tekad.
8. Krishna, Kebijaksanan, ahli menyiasati cakra kehidupan/dualisme, mementingkan kebutuhan dari pada keinginan, memahami mana hidup dan kehidupan, memutar tapi tak ikut berputar.
9. Budha, Pelepasan…..melepaskan diri dari belenggu duniawi, mengatasi dualisme.
10. Kalki, Mahardika, terlepas dari segala ikatan. kembali ke asal.
The end
Tidak ada komentar:
Posting Komentar